Selasa, 27 Mei 2014

Pemupukkan Pada Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)



JURNAL PRAKTIKUM
DASAR-DASAR AGRONOMI
PEMUPUKKAN PADA TANAMAN KACANG TANAH
(Arachis hypogaea L.)


 


OLEH :

DIAN DHIKA
NIM : 1309000361
NPM : 7113070032
GROUP : A
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI


PRAKTIKUM DASAR - DASAR AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
MEDAN
2O14
JURNAL PRAKTIKUM
DASAR-DASAR AGRONOMI
PEMUPUKKAN PADA TANAMAN KACANG TANAH
(Arachis hypogaea L.)


 


OLEH :

DIAN DHIKA
NIM : 1309000361
NPM : 7113070032
GROUP : A
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum
Dasar-Dasar Agronomi Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatra Utara
Medan

Asisten                                                                                            Nilai
( 1. Indra Saputra Siregar )                                                              (                     )
(2. Andi Sasmita )
(3. Lukman Syahputra )
(4. Dedi Muhammad Rifai )            
Koordinator :
Ir. Arif Anwar. MM
PRAKTIKUM DASAR – DASAR AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Penggunaan pupuk kimia an-organik yang tidak terkendali menjadi salah satu penyebab penurunan kualitas kesuburan fisik dan kimia tanah. Keadaan ini semakin diperparah oleh kegiatan pertanian secara terus-menerus (intensif), sedang pengembalian ke tanah pertanian hanya berupa pupuk kimia Urea, TSP, dan KCl (unsur N, P, K saja), bahkan pada keadaan ekstrim hanya unsur N lewat pemberian pupuk Urea saja dan hanya sangat sedikit unsur-unsur organik yang dikembalikan ke dalam tanah. Hal ini mengakibatkan terdegradasinya daya dukung dan kualitas tanah pertanian di Indonesia, sehingga produktivitas lahan semakin turun (Mahdi, 2011).
            Menurut Lingga dan Marsono (2003), pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisisatu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Jadi, memupukberarti menambah unsur hara ke dalam tanah (pupuk akar). Unsur fosfor (P) dan kalium (K)merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif besar atau biasadisebut unsur hara makro.
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah. Pupuk meningkatkan kesuburan alami dari tanah atau mengganti unsur-unsur kimia yang diambil dari tanah. Pupuk majemuk kebanyakan akan berisi tiga unsur penting bagi pertumbuhan, NPK yang merupakan singkatan dari Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K). Sebuah pupuk yang seimbang memiliki perbandingan N:P:K adalah 0,5:0,5:0,5. Unsur nitrogen dibutuhkan untuk pertumbuhan daun dan pembentukan batang serta cabang. Khusus pada kacang-kacangan yang memiliki nodul akar, dapat memanfaatkan bakteri yang ada di udara. Unsur fosfor diperlukan bagi tanaman untuk perkembangan biji dan akar. Sementara unsur kalium berfungsi untuk membentuk bunga dan buah serta membantu tanaman melawan penyakit (Baskara, 2011).

Tujuan Praktikum
            Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara untuk pemupukkan yang baik, benar, dan sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman
Kegunaan Praktikum
1.      Sebagai syarat masuk praktikum.
2.      Untuk membuat pemupukkan untuk tanaman yang baik dan benar.
3.      Untuk mengetahui ukuran pupuk yang baik dan sesuai.



TINJAUAN PUSTAKA
Dampak dari penggunaan pupuk anorganik menghasilkan peningkatan produktivitas tanaman yang cukup tinggi. Namun penggunaan pupuk anorganik dalam jangka yang relatif lama umumnya berakibat buruk pada kondisi tanah. Tanah menjadi cepatmengeras, kurang mampu menyimpan air dan cepat menjadi asam yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas tanaman                   (Parman, 2007).
Pengembalian bahan organik ke dalamtanah merupakanhal yang mutlak dilakukan untuk mempertahankan lahan pertanian agar tetap produktif. Dua alasan yang selama ini dikemukakan para ahli adalah (1) pengolahan tanah yang dangkal selama bertahun-tahun mengakibatkan menurunnya kandungan C dan N-organik, (2) penggunaan pupuk seperti urea, KCL, dan TSP telah melampaui batas efisiensi teknis dan ekonomis sehingga efisiensi dan pendapatan bersih yang diterima petani dari setiap unit pupuk yang digunakan semakin menurun. Kedua alasan tersebut memberikan dampak yang buruk bagi pertanian di masa mendatang jika tidakdimulai tindakan antisipasinya (Musnamar, 2003).
Penggunaan pupuk anorganik menyebabkan kandungan unsur-unsur hara dalam tanah meningkat dan hal tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman padi dengan cept serta meningkatkan hasil produksi pertanian. Produktivitas lahan pertanian yang meningkat tersebut hanya akan berlangsung dalam waktu yang tidak lama, karena penggunaan pupuk anorganik terus-menerus akan menyebabkan perubahan struktur tanah, pemadatan, kandungan unsur hara dalam tanah menurun, dan pencemaran lingkungan. Salah satu pengaruh penggunaan pupuk anorganik pada usaha pertanian adalah akumulasi residu unsur–unsur kimia seperti N, P, dan K dalam tanah akibat dari pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan dan terus-menerus. Sekitar 50% nitrogen,40% - 75% potassium, dan 5% - 25% fosfat mengendap di lahan pertanian, pada tubuh perairan, dan airtanah (Salikin, 2003).
Pupuk N anorganik telah memberikan keuntungan yang nyata pada produksi pangan dan ketahanan pangan dunia dalam jangka pendek, namun ada keprihatinan yang meluas terhadap keberlanjutan penggunaan teknologi ini untuk jangka panjang agar dapat terus memberi makan seluruh populasi dunia yang terus meningkat. Penggunaan pupuk N anorganik secara terus menerus akan menyebabkan perusakan tanah pertanian, antara lain sebagai akibat dari hilangnya bahan organik, pemadatan tanah, peningkatan salinitas, dan pencucian nitrat anorganik (Hatta, 2013).
Pupuk anorganik atau pupuk buatan dapat dibedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk.  Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu unsur hara misalnya pupuk N, pupuk P, pupuk K dan sebagainya.  Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara misalnya N + P, P + K, N + K, N + P + K dan sebagainya (Hardjowigeno, 2004).



BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Tempat dan Waktu
            Praktikum ini dilaksanakan dilahan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Jln. Karya Wisata Ujung, Kecamatan Namurambe, Kabupaten Deli Serdang. Ketinggian tempat  25 mdpl dengan tropografi datar. Penelitian ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 26 april 2014 pukul 09.00 Wib sampai dengan selesai.
Bahan dan Alat
Bahan
            Bahan yang digunakan adalah : Lahan Percobaan dan pupuk
Alat
            Alat yang diguanakan adalah : takaran/gelas aqua, wadah, dan alat tulis serta alat-alat lain yang mendukung praktikum ini.
Cara Kerja
1.      Ambillah dan sediakanlah semua alat yang dibutuhkan.
2.      Buatlah takaran pupuk tunggal menjadi pupuk majemuk.
3.      Kemudian taburkan dengan cara menabur dengan lari jangan sampai terkena daun tanaman tersebut.
4.      Taburlah dengan merata dan jangan terlalu banyak.
5.      Kemudian tuliskan hasil laporan pembuatan jarak tanam di buku tulis.



HASIL PRAKTIKUM

 Keterangan
A         : Tanaman
B         : Daerah yang diberikan pupuk dengan cara dilarikan




PEMBAHASAN
Dari hasil atau laporan yang didapatkan pemupukan pada tanaman sangatlah penting untuk dapat meningkatkan input atau hasil yang dikeluarkan oleh tanam yang dibudidayakan atau dikembangkan sehingga lebih maksimal daripada tanaman yang tidak diberikan pupuk sama sekali.
Pupuk anorganik lebih banyak mengandung zat-zat kimia yang sangat dibutuhkan tanaman untuk mengelolah makanannya sehingga mendapatkan input atau hasil yang maksimal dari tanaman yang dibudidayakan tersebut. Zat-zat yang diberikan atau yang ada di pupuk anorganik  tergantung jenis pupuknya tetapi pupuk anorganik sudah jelas zat kimia yang berada didalam pupuk tersebut. Sedangkan pupuk organik banyak mengandung zat-zat kimia yang dibutuhkan tanaman tetapi dalam jumlah yang sedikit dan sangat sedikit pengaruhnya terhadap hasil atau input suatu tanaman yang dibudidayakan.
Pupuk anorganik dapat merusak tanaman dari segi fisiknya dan pupuk anorganik tidak dapat memperbaiki tanah yang berada diareal tumbuhnya tanaman yang dibudidayakan, sedangkan pupuk organik dapat memperbaiki kualitas tanah baik dari segi fisik dan sebagainya.
Pemupukan memiliki beberapa cara ada dengan cara menabur, pemupukan dengan cara tugal, pemupukan dengan cara lari, dan sebagainya. Pemupukan yang dilakukan adalah dengan cara lari. Pemupukan dengan cara berlari dilakukan dengan memberikan pupuk dengan menggunakan tangan dan memberikan dengan sejalan atau lurus dan memberikannya sedikit-sedikit.
Pupuk terbagi menjadi pupuk majemuk dan pupuk tunggal. Pupuk majemuk adalah pupuk yang zat kimianya lebih dari satu zat kimia atau terdapat banyak zat kmia yang berada disuatu pupuk tersebut, sedangkan pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya satu zat kimia saja.


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.      Pupuk berfungsi sebagai menaikkan unsur hara atau zat kimia yang berada didalam tanah.
2.      Cara pemupukan pada tanaman sangat bervariasi salah satunya adalah dengan cara lari, tugal, tebar, dan sebagainya.
3.      Pupuk terbagi menjadi pupuk tunggal (hanya satu zat kimia) dan pupuk majemuk (lebih dari satu zat kimia).
4.      Pupuk anorganik dapat merusak tanah dari segi fisiknya maupun lainnya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
5.      Pupuk anorganik tidak dapat memperbaiki kualitas tanah ataupun memperbaiki sifat fisik tanah.
Saran
1.      Sebaiknya air dilahan percobaan disediakan sehingga dapat menyiram tanaman diplot dengan mudah.
2.      Sebaiknya praktikan menyiram tanaman setiap sore atau setiap pagi sehingga tanaman tidak kekurangan air.



DAFTAR PUSTAKA

Baskara, 2011. Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Kacang Jenis Pelanduk dan Gajah. Serial online (http://baskara90. wordpress.com/2011/01/03/pengaruh-pemberian-pupuk-npk- terhadap-pertumbuhan-kacang-jenis-pelanduk-dan-gajah/). diakses pada tanggal 01 Mei 2014. Pukul 18.00 Wib.

Hardjowigeno, 2004. Pupuk Anorganik. Serial online (http://wahyuaskari. wordpress.com / akademik/pupuk-anorganik/). diakses pada tanggal  01 Mei 2014. Pukul 22.00 Wib.

Hatta, M., 2013. Pupuk Hayati. Serial online (http://emhatta.wordpress.com /category/pupuk-hayati/). diakses pada tanggal  01 Mei 2014. Pukul 22.00 Wib.

Lingga, P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal : 149. dalam Kushendarto dan Darwin, H., 2009. Pengaruh Pemupukan Fosfor dan Kalium Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Buah Naga. (Seminar Hasil Penelituan dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unilla, 2009).

Mahdi, R., 2011. Danpak Negatif Dari Pupuk Anorganik. Serial online (http://pengaruh-pupuk.blogspot.com/2013/03/dampak-negatif-pengguna an-pupuk-kimia.html). diakses pada tanggal 01 Mei 2014. Pukul 18.00 Wib.

Musnamar, 2003. Pengaruh Pupuk Terhadap Pertumbuhan Tanama. Serial online (http://repository.usu.ac.id). diakses pada tanggal  01 Mei 2014. Pukul 18.00 Wib.

Parman, 2007. Pengaruh Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Serial online (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21783 /5/Chapter%20I.pdf). diakses pada tanggal  01 Mei 2014. Pukul 22.00 Wib.

Salikin, K.A. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan.Penerbit Kanisius. Yogyakarta. dalam Triyono, A., Purwanto, Budiyono, 2013. Efisiensi Penggunaan Pupuk-N Untuk Pengurangan Kehilangan Nitrat Pada Lahan Pertanian. (Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar