JURNAL
PRAKTIKUM
DASAR-DASAR AGRONOMI
PEMBUKAAN LAHAN ( Land Clearing )
OLEH
:
DIAN
DHIKA
NIM
: 1309000361
NPM
: 7113070032
GROUP
: A
PROGRAM
STUDI : AGROTEKNOLOGI
PRAKTIKUM
DASAR - DASAR AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
ISLAM SUMATRA UTARA
MEDAN
2O14
JURNAL
PRAKTIKUM
DASAR-DASAR AGRONOMI
PEMBUKAAN LAHAN ( Land Clearing )
OLEH
:
DIAN
DHIKA
NIM
: 1309000361
NPM
: 7113070032
GROUP
: A
PROGRAM
STUDI : AGROTEKNOLOGI
Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk
Mengikuti Praktikum
Dasar-Dasar Agronomi Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatra Utara
Medan
Asisten Nilai
( 1. Indra Saputra Siregar ) ( )
(2. Andi Sasmita )
(3. Lukman Syahputra )
(4. Dedi Muhammad Rifai )
Koordinator :
Ir. Arif Anwar. MM
PRAKTIKUM DASAR – DASAR AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Lahan pertanaian adalah lahan yang ditujukan atau
cocok untuk dijadikan usaha tani untuk memproduksi hasil dari tanaman pertanian,
hewan ternak, dan lain sebagainya. Lahan
pertanian merupakan salah satu sumber daya yang paling utama pada usaha
pertanian untuk mendapatkan hasil dari pertanian. Klasifikasi lahan pertanian
yang digunakan oleh FAO dibagi menjadi beberapa jenis yaitu lahan garapan dan lahan penggembalaan yaitu
sebuah wilayah yang digunakan untuk menjadikan suatu lahan pertanian yang dapat
menghasilkan produksi (Wikipedia, 2014).
Ida (1986),
mengatakan bahwa penurunan daya dukung lahan sangat amat dipengaruhi oleh jumlah
penduduk yang terus meningkat dari tahun ketahunnya, luas lahan yang dipakai
untuk bercocok tanam yang digunakan untuk mendapatkan produksi hasil pangan
semakin berkurang atau semakin sempit, persentase jumlah petani, dan luas lahan
yang diperlukan untuk hidup layak sehingga lahan sektor pertanian menurun yang
mengakibatkan kurangnya produksi hasil pangan untuk dimanfaatkan sebagai sumber
makan bagi manusia dan sumber energi bagi manusia untuk melakukan suatu hal,
khususnya di Indonesia.
Lahan merupakan
bagian dari bentang lahan (Lanscape)
yang meliputi lingkungan fisik termasuk iklim, tropografi / relief, hidrologi
tanah dan keadaan vegetasi alami yang semuanya secara potensial akan
berpengaruh terhadap penggunaan lahan atau areal tanah yang ingin ditanami oleh
tanaman yang diinginkan untuk dibudidayakan untuk mendapatkan hasil produksi yang
dapat dimanfaatkan manusia sebagai sumber energi bagi manusia di muka bumi ini (Astuti,
2014).
Tujuan
Praktikum
Praktikum ini
bertujuan untuk membersihkan areal/lahan dari gulma agar dapat digunakan untuk
menanam tanaman dilahan percobaan.
Kegunaan
Praktikum
1. Untuk
membuat plot/areal yang baik dan benar
2. Untuk
mengetahui bagaimana cara bercocok tanam yang baik.
TINJAUAN
PUSTAKA
Lahan kering merupakan
lahan yang berada disuatu wilayah berkedudukan lebih tinggi yang diusahakan
tanpa penggenangan air sebagaimana lahan sawah. Secara nasional, lahan kering
memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan karena Indonesia memiliki
daratan yang luas, tanah-tanah pada lahan kering umumnya adalah termasuk ordo Ultisol,
oxisol dan inceptisol (Nurdin, 2014).
Notohadiprawiro
(1987) mengemukakan bahwa kemampuan lahan menyiratkan daya dukung lahan.
Kemampuan lahan adalah mutu lahan yang dinilai secara menyeluruh dengan pengertian
merupakan suatu pengenal majemuk lahan dan nilai kemampuan lahan berbeda untuk
penggunaan yang berbeda. Dalam kaitannya dalam pemenuhan kebutuhan manusia,
maka kemampuan lahan terjabarkan
Lahan adalah suatu
hamparan (areal) tertentu dipermukaan
bumi secara vartikel mencakup komponen iklim seperti udara, tanah, air, dan
batuan-batuan yang ada di bawah tanah serta vegetasi dan aktivitas manusia pada
masa lalu atau saat ini yang ada di atas tanah atau permukaan bumi (Subroto,
2003).
Lahan merupakan sumber
daya alam yang jumlahnya terbatas di muka bumi ini. Hampir semua kegiatan
produksi, rekreasi, dan konservasi sangat memerlukan lahan. Pemanfaatan lahan
untuk berbagai kepentingan dari berbagai sektor seharusnya selalu mengacu pada
potensi fisik lahan, faktor sosial ekonomi, dan kondisi budaya setempat serta
sistem legalitas tentang lahan. (Robert, dkk., 2010).
Land
clearing dilaksanakan dengan target akhir lahan siap tanam.
Dengan demikian dalam kegiatan ini ada kecenderungan menggunakan alat sipil (civil work) dan pembukaan lahan dengan
proses Tebas Tebang Bakar (TTB). Cara ini mempunyai implikasi yang kurang baik
karena tidak memperhatikan aspek-aspek konservasi dan lingkungan (Suyanto, dkk., 2003).
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Tempat
dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan dilahan
Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Jln. Karya
Wisata Ujung, Kecamatan Namurambe, Kabupaten Deli Serdang. Ketinggian tempat
25
mdpl dengan tropografi datar. Penelitian ini dilaksanakan pada hari sabtu
tanggal 01 maret 2014 pukul 09.00 Wib sampai dengan selesai.
Bahan
dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan
adalah : Lahan Percobaan
Alat
Alat yang diguanakan
adalah: bambu, cangkul, parang babat, parang, meteran, tali plastik, dan alat
tulis serta alat-alat lain yang mendukung praktikum ini.
Cara
Kerja
1. Ambillah
dan sediakanlah semua alat yang dibutuhkan dalam pembuatan plot dan areal tanam
dilahan percobaan.
2. Rapikanlah
areal atau pun lahan yang ingin dijadikan plot untuk ditanam dari gulma-gulma
ataupun rumput-rumput yang tidak menguntungkan bagi tanaman yang ditanam.
3. Ukurlah
areal yang ingin jadi plot dengan ukuran panjang dan lebar 2 x 2 meter dengan
menggunakan meteran dan beri patok/kayu/bambu sebagai tanda.
4. Buatlah
paret atau jalan untuk air dengan lebar 1 meter samping kiri dan kanan sedangkan depannya dengan
lebar 0.5 meter dan beri patok/kayu/bambu sebagai tanda.
5. Kemudian
ikat dengan tali plastik kepada patok/kayu/bambu yang sudah diberi tanda tadi.
6. Cangkul
kasaralah pada areal tanah yang 2 x 2 meter supaya areal tersebut gembur.
7. Buatlah
paret/jalannya air tadi menjadi rata dan tanahnya diletakkan diatas areal 2 x 2
meter tadi.
8. Kemudian cangkul halus pada areal tanah 2 x 2 meter
tersebut.
9. Buatlah
areal tanah 2 x 2 meter tersebut tingginya 20 cm dari paret/jalannya air.
10. Tuliskan
hasil laporan dibuku tulis.
HASIL
PRAKTIKUM
Ket
: A : Jarak antar plot satu dengan
satunya kesamping sepanjang
100 cm
B :
Jarak antar plot satu dengan satunya kebelakang atau ke
depan sepanjang 50 cm
P :
Plot
U :
Ulangan
B : Barat
U :
Utara
T :
Timur
S :
Selatan
PEMBAHASAN
Pembukaan lahan atau
areal tanam tanaman adalah salah satu langkah paling awal untuk menanam ataupun
bercocok tanam pada suatu areal atau lahan
yang pertaman kalinya tidak terpakai sehingga banyak ditumbuhi oleh
gulma yang akan menjadi saingan kepada tanaman yang akan kita tanam sehingga
perlu dibersihkan terlebih dahulu sehingga tidak terjadi persaingan antar
tanaman yang di tanaman dengan gulma yang ada disekitar areal atau pun lahan
yang ditanamani sehingga tanaman tersebut dapat hidup dengan normal atau tidak
terganggu oleh sesuatu yang dapat merusaknya.
Plot yang dibuat
memanjang kebelakang bukan kesamping karena karena matahari pagi atau matahari
terbit disebelah barat sehingga plot tersebut dapat sinar matahari pagi yang
merata, tidak sebagian sehingga nanti tanaman yang berada diatas plot tersebut
dapat terkena matahari pagi penuh dan merata.
Parit ataupun jalan air
dibuat disamping-samping plot itu bertujuan supaya tanaman yang ingin ditanam
tidak terendam oleh air ketika hujan sehingga akar tanaman dapat bernafas dan
tidak tergenang atau tenggelam maupun hanyut terbawa air yang datang dari air
hujan sehingga tanaman tidak terjadi kebusukan, rusak, maupun sebagainya yang
akan mematikan tanaman yang ditanam atau dikembang biakkan dan dapat menurunkan
tingkat produksi yang dihasilkan tanaman yang ditanam tersebut.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
1. Membersihkan
lahan/areal yang digunakan menggunakan parang babat dan juga parang.
2. Areal
yang ingin ditanami lebih tinggi dari pada parit/jalannya air supaya areal yang
ditanami tidak terendam air.
3. Areal
yang ingin ditanami haruslah memiliki rongga didalam tanahnya sehingga udara
dapat masuk/bukan padat.
4. Pembersihan
ini bertujuan untuk menghilangkan gulma-gulma yang keberadaannya tidak
diinginkan.
5. Pada
saat membuka areal terdapat cangkul kasar pada awalnya dan cangkul ringan/kecil
pada akhirnya.
Saran
1. Sebaiknya
praktikan membawa cangkul dan parang babat yang baik dan kuat sehingga tidak
terjadi lepasnya gagang atau kayunya.
2. Sebaiknya
praktikan datang tepat pada waktunya sehingga praktikan mendapatkan bimbingan
dari asisten praktikum terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti,
S., S., 2014. Pengelolaan Sumber Daya Lahan. Serial online (www. Mayong.staff.ugm.ac.id). diakses pada
tanggal 6 Maret 2014. Pukul 07.42 Wib.
Ida B. M., 1986. Pengantar
Studi Demografi. Nur Cahaya. Yogyakarta., dalam Vicky R.B. Moniaga, 2011.
Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian. (Penelitian ASE-Volume 7 Nomor 2).
Notohadiprawiro, 1987, Tanah Tata Guna Lahan dan Tata Ruang Dalam Analisis Dampak Lingkungan.
Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta., dalam
Vicky R.B. Moniaga, 2011. Analisis
Daya Dukung Lahan Pertanian. (Penelitian ASE-Volume 7 Nomor 2).
Nurdin, 2014. Morfologi, Sifat Fisik, dan
Kimia Tanah Inceptisols dan Bahan Lakustrin Paguyaman-gorontalo Kaitannya
Dengan Pengolahan Tanah. Serial online (balittanah.litbang.deptan.go.id).
diakses pada 5 Maret 2014. Pukul 14.00 Wib.
Robert, J., Syarief, R., 2010. Tata Ruang Air. Penerbit Andi.
Yogyakarta. Hal : 400.
Subroto, 2003. Lahan Sebagai Sumberdaya.
Serial online (http://lahan.sebagai .sumberdaya.itb.ac.id). diakses pada 20 Maret 2014. Pukul 20.00 Wib.
Suyanto, Chokkalingam, U., Wibowo, P., 2003. Kebakaran Dilahan Rawa/Gambut di
Sumatera:Masalah dan Solosi. Cifor. Palembang : 162.
Wikipedia, 2014. Lahan Pertanaian. Serial online (http://id.wikipedia.org
/wiki/Lahan_pertanian).
diakses pada 20 Maret 2014. Pukul 19.25 Wib.
matahari terbit dari sebelah barat???
BalasHapus