Selasa, 27 Mei 2014

Pembukaan Lahan


JURNAL PRAKTIKUM
DASAR-DASAR AGRONOMI
PEMBUKAAN LAHAN ( Land Clearing )

OLEH :

DIAN DHIKA
NIM : 1309000361
NPM : 7113070032
GROUP : A
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

PRAKTIKUM DASAR - DASAR AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
MEDAN
2O14
JURNAL PRAKTIKUM
DASAR-DASAR AGRONOMI
PEMBUKAAN LAHAN ( Land Clearing )

OLEH :

DIAN DHIKA
NIM : 1309000361
NPM : 7113070032
GROUP : A
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum
Dasar-Dasar Agronomi Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatra Utara
Medan

Asisten                                                                                            Nilai
( 1. Indra Saputra Siregar )                                                              (                     )
(2. Andi Sasmita )
(3. Lukman Syahputra )
(4. Dedi Muhammad Rifai )                                                            
           

Koordinator :
Ir. Arif Anwar. MM

PRAKTIKUM DASAR – DASAR AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lahan  pertanaian adalah lahan yang ditujukan atau cocok untuk dijadikan usaha tani untuk memproduksi hasil dari tanaman pertanian,  hewan ternak, dan lain sebagainya. Lahan pertanian merupakan salah satu sumber daya yang paling utama pada usaha pertanian untuk mendapatkan hasil dari pertanian. Klasifikasi lahan pertanian yang digunakan oleh FAO dibagi menjadi beberapa jenis yaitu  lahan garapan dan lahan penggembalaan yaitu sebuah wilayah yang digunakan untuk menjadikan suatu lahan pertanian yang dapat menghasilkan produksi (Wikipedia, 2014).
            Ida  (1986), mengatakan bahwa penurunan daya dukung lahan sangat amat dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ketahunnya, luas lahan yang dipakai untuk bercocok tanam yang digunakan untuk mendapatkan produksi hasil pangan semakin berkurang atau semakin sempit, persentase jumlah petani, dan luas lahan yang diperlukan untuk hidup layak sehingga lahan sektor pertanian menurun yang mengakibatkan kurangnya produksi hasil pangan untuk dimanfaatkan sebagai sumber makan bagi manusia dan sumber energi bagi manusia untuk melakukan suatu hal, khususnya di Indonesia.
            Lahan merupakan bagian dari bentang lahan (Lanscape) yang meliputi lingkungan fisik termasuk iklim, tropografi / relief, hidrologi tanah dan keadaan vegetasi alami yang semuanya secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan atau areal tanah yang ingin ditanami oleh tanaman yang diinginkan untuk dibudidayakan untuk mendapatkan hasil produksi yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai sumber energi bagi manusia di muka bumi ini (Astuti, 2014).
Tujuan Praktikum
            Praktikum ini bertujuan untuk membersihkan areal/lahan dari gulma agar dapat digunakan untuk menanam tanaman dilahan percobaan.
Kegunaan Praktikum
1.      Untuk membuat plot/areal yang baik dan benar
2.      Untuk mengetahui bagaimana cara bercocok tanam yang baik.



TINJAUAN PUSTAKA
Lahan kering merupakan lahan yang berada disuatu wilayah berkedudukan lebih tinggi yang diusahakan tanpa penggenangan air sebagaimana lahan sawah. Secara nasional, lahan kering memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan karena Indonesia memiliki daratan yang luas, tanah-tanah pada lahan kering umumnya adalah termasuk ordo Ultisol, oxisol dan inceptisol (Nurdin, 2014).
Notohadiprawiro (1987) mengemukakan bahwa kemampuan lahan menyiratkan daya dukung lahan. Kemampuan lahan adalah mutu lahan yang dinilai secara menyeluruh dengan pengertian merupakan suatu pengenal majemuk lahan dan nilai kemampuan lahan berbeda untuk penggunaan yang berbeda. Dalam kaitannya dalam pemenuhan kebutuhan manusia, maka kemampuan lahan terjabarkan
Lahan adalah suatu hamparan (areal) tertentu dipermukaan bumi secara vartikel mencakup komponen iklim seperti udara, tanah, air, dan batuan-batuan yang ada di bawah tanah serta vegetasi dan aktivitas manusia pada masa lalu atau saat ini yang ada di atas tanah atau permukaan bumi (Subroto, 2003).
Lahan merupakan sumber daya alam yang jumlahnya terbatas di muka bumi ini. Hampir semua kegiatan produksi, rekreasi, dan konservasi sangat memerlukan lahan. Pemanfaatan lahan untuk berbagai kepentingan dari berbagai sektor seharusnya selalu mengacu pada potensi fisik lahan, faktor sosial ekonomi, dan kondisi budaya setempat serta sistem legalitas tentang lahan.                 (Robert, dkk., 2010).
Land clearing dilaksanakan dengan target akhir lahan siap tanam. Dengan demikian dalam kegiatan ini ada kecenderungan menggunakan alat sipil (civil work) dan pembukaan lahan dengan proses Tebas Tebang Bakar (TTB). Cara ini mempunyai implikasi yang kurang baik karena tidak memperhatikan aspek-aspek konservasi dan lingkungan (Suyanto, dkk., 2003).





















BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Tempat dan Waktu
            Praktikum ini dilaksanakan dilahan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Jln. Karya Wisata Ujung, Kecamatan Namurambe, Kabupaten Deli Serdang. Ketinggian tempat  25 mdpl dengan tropografi datar. Penelitian ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 01 maret 2014 pukul 09.00 Wib sampai dengan selesai.
Bahan dan Alat
Bahan
            Bahan yang digunakan adalah : Lahan Percobaan
Alat
            Alat yang diguanakan adalah: bambu, cangkul, parang babat, parang, meteran, tali plastik, dan alat tulis serta alat-alat lain yang mendukung praktikum ini.
Cara Kerja
1.      Ambillah dan sediakanlah semua alat yang dibutuhkan dalam pembuatan plot dan areal tanam dilahan percobaan.
2.      Rapikanlah areal atau pun lahan yang ingin dijadikan plot untuk ditanam dari gulma-gulma ataupun rumput-rumput yang tidak menguntungkan bagi tanaman yang ditanam.
3.      Ukurlah areal yang ingin jadi plot dengan ukuran panjang dan lebar 2 x 2 meter dengan menggunakan meteran dan beri patok/kayu/bambu sebagai tanda.
4.      Buatlah paret atau jalan untuk air dengan lebar 1 meter samping  kiri dan kanan sedangkan depannya dengan lebar 0.5 meter dan beri patok/kayu/bambu sebagai tanda.
5.      Kemudian ikat dengan tali plastik kepada patok/kayu/bambu yang sudah diberi tanda tadi.
6.      Cangkul kasaralah pada areal tanah yang 2 x 2 meter supaya areal tersebut gembur.
7.      Buatlah paret/jalannya air tadi menjadi rata dan tanahnya diletakkan diatas areal 2 x 2 meter tadi.
8.      Kemudian  cangkul halus pada areal tanah 2 x 2 meter tersebut.
9.      Buatlah areal tanah 2 x 2 meter tersebut tingginya 20 cm dari paret/jalannya air.
10.  Tuliskan hasil laporan dibuku tulis.



HASIL PRAKTIKUM

Ket :    A                     : Jarak antar plot satu dengan satunya kesamping sepanjang
  100 cm
            B                     : Jarak antar plot satu dengan satunya kebelakang atau ke
  depan sepanjang 50 cm
            P                      : Plot
            U                     : Ulangan
B                     : Barat
            U                     : Utara
            T                      : Timur
            S                      : Selatan

PEMBAHASAN
Pembukaan lahan atau areal tanam tanaman adalah salah satu langkah paling awal untuk menanam ataupun bercocok tanam pada suatu areal atau lahan  yang pertaman kalinya tidak terpakai sehingga banyak ditumbuhi oleh gulma yang akan menjadi saingan kepada tanaman yang akan kita tanam sehingga perlu dibersihkan terlebih dahulu sehingga tidak terjadi persaingan antar tanaman yang di tanaman dengan gulma yang ada disekitar areal atau pun lahan yang ditanamani sehingga tanaman tersebut dapat hidup dengan normal atau tidak terganggu oleh sesuatu yang dapat merusaknya.
Plot yang dibuat memanjang kebelakang bukan kesamping karena karena matahari pagi atau matahari terbit disebelah barat sehingga plot tersebut dapat sinar matahari pagi yang merata, tidak sebagian sehingga nanti tanaman yang berada diatas plot tersebut dapat terkena matahari pagi penuh dan merata.
Parit ataupun jalan air dibuat disamping-samping plot itu bertujuan supaya tanaman yang ingin ditanam tidak terendam oleh air ketika hujan sehingga akar tanaman dapat bernafas dan tidak tergenang atau tenggelam maupun hanyut terbawa air yang datang dari air hujan sehingga tanaman tidak terjadi kebusukan, rusak, maupun sebagainya yang akan mematikan tanaman yang ditanam atau dikembang biakkan dan dapat menurunkan tingkat produksi yang dihasilkan tanaman yang ditanam tersebut.



KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.      Membersihkan lahan/areal yang digunakan menggunakan parang babat dan juga parang.
2.      Areal yang ingin ditanami lebih tinggi dari pada parit/jalannya air supaya areal yang ditanami tidak terendam air.
3.      Areal yang ingin ditanami haruslah memiliki rongga didalam tanahnya sehingga udara dapat masuk/bukan padat.
4.      Pembersihan ini bertujuan untuk menghilangkan gulma-gulma yang keberadaannya tidak diinginkan.
5.      Pada saat membuka areal terdapat cangkul kasar pada awalnya dan cangkul ringan/kecil pada akhirnya.
Saran
1.      Sebaiknya praktikan membawa cangkul dan parang babat yang baik dan kuat sehingga tidak terjadi lepasnya gagang atau kayunya.
2.      Sebaiknya praktikan datang tepat pada waktunya sehingga praktikan mendapatkan bimbingan dari asisten praktikum terlebih dahulu.



DAFTAR PUSTAKA

Astuti, S., S., 2014. Pengelolaan Sumber Daya Lahan. Serial online (www. Mayong.staff.ugm.ac.id). diakses pada tanggal 6 Maret 2014. Pukul 07.42 Wib.

Ida B. M., 1986. Pengantar Studi Demografi. Nur Cahaya. Yogyakarta., dalam Vicky R.B. Moniaga, 2011. Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian. (Penelitian ASE-Volume 7 Nomor 2).

Notohadiprawiro, 1987, Tanah Tata Guna Lahan dan Tata Ruang Dalam Analisis Dampak Lingkungan. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta., dalam Vicky R.B. Moniaga, 2011. Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian. (Penelitian ASE-Volume 7 Nomor 2).

Nurdin, 2014. Morfologi, Sifat Fisik, dan Kimia Tanah Inceptisols dan Bahan Lakustrin Paguyaman-gorontalo Kaitannya Dengan Pengolahan Tanah. Serial online (balittanah.litbang.deptan.go.id). diakses pada 5 Maret 2014. Pukul 14.00 Wib.

Robert, J., Syarief, R., 2010. Tata Ruang Air. Penerbit Andi. Yogyakarta. Hal : 400.

Subroto, 2003. Lahan Sebagai Sumberdaya. Serial online (http://lahan.sebagai .sumberdaya.itb.ac.id). diakses pada 20 Maret 2014. Pukul 20.00 Wib.

Suyanto, Chokkalingam, U., Wibowo, P., 2003. Kebakaran Dilahan Rawa/Gambut di Sumatera:Masalah dan Solosi. Cifor. Palembang : 162.

Wikipedia, 2014. Lahan Pertanaian. Serial online (http://id.wikipedia.org /wiki/Lahan_pertanian). diakses pada 20 Maret 2014. Pukul 19.25 Wib.

1 komentar: