Selasa, 27 Mei 2014

Pembuatan Naungan



JURNAL PRAKTIKUM
DASAR-DASAR AGRONOMI
PEMBUATAN NAUNGAN

OLEH :

DIAN DHIKA
NIM    : 1309000361
NPM   : 7113070032
GROUP  : A
PROGRAM STUDI   : AGROTEKNOLOGI




PRAKTIKUM DASAR - DASAR AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
MEDAN
2014
JURNAL PRAKTIKUM
DASAR-DASAR AGRONOMI
PEMBUATAN NAUNGAN

OLEH :

DIAN DHIKA
NIM    : 1309000361
NPM   : 7113070032
GROUP  : A
PROGRAM STUDI   : AGROTEKNOLOGI

Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum
Dasar-Dasar Agronomi Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatra Utara
Medan

Asisten                                                                                            Nilai
( 1. Indra Saputra Siregar )                                                              (                     )
(2. Andi Sasmita )
(3. Lukman Syahputra )
(4. Dedi Muhammad Rifai )                                                            


Koordinator :
Ir. Arif Anwar. MM

PRAKTIKUM DASAR – DASAR AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Petani di Indonesia sudah biasa menanam talas di sawah atau di pekarangan. Kendala budidaya talas di pekarangan antara lain kanopi rapat, sehingga intensitas cahaya yang diterima tanaman rendah atau pun sedikit yang mendapatkan cahaya matahari atau intensitas cahaya matahari. Unsur radiasi matahari yang  penting bagi tanaman ialah intensitas cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya penyinaran cahaya matahari. Bila intensitas cahaya yang diterima rendah atau sedikit, maka jumlah cahaya yang diterima oleh setiap luasan permukaan daun dalam jangka waktu tertentu rendah atau sedikit. sedangkan  yang intensitas cahaya yang diterima tinggi atau banyak, maka jumlah cahaya yang diterima oleh setiap luasan permukaan daun dalam jangka waktu tertentu tinggi atau banyak (Gardner, 1991).
Dalam penanaman dipembibitan utama, bibit menerlukan naugan secara individual untuk selama satu bulan. Naungan individual tersebut dapat menggunakan pelepah batang daun pisang, pelepah daun kelapa, daun-daunan yang dapat menutupi bibit, atau sejenis bahan naungan lainnya yang memenuhi persyaratan secara teknisi yang mampu menutupi dan melindungi bibit tanaman tersebut dari sinar cahaya matahari yang sangat berlebihan atau yang tidak diinginkan oleh bibit tersebut (Setyamidjaja, 2006).
            Fungsi naungan pada bibit sewaktu kecil adalah untuk mengatur cahaya sinar matahari yang masuk ke pembibitan hanya berkisar antara 30-60% saja, menciptakan iklim mikro yang ideal atau baik bagi pertumbuhan awal bibit, menghindarkan bibit dari sengatan matahari langsung yang dapat membakar daun-daun yang masih muda, dan menurunkan suhu tanah pada disiang hari, memelihara kelembaban tanah, mengurangi derasnya curahan air hujan dan hemat penyiraman air (Nugrojo, dkk., 2006).
Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk membuat buat Naungan yang bertujuan untuk melindungi tanaman yang sensitive dari sinar matahari siang dan sore untuk mendapatkan cahaya yang optimal.
Kegunaan Praktikum
1.      Untuk melindungi tanaman dari dari cahaya matahari siang dan sore.
2.      Untuk mendapatkan cahaya yang optimal.




TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan membutuhkan cahaya matahari yang cukup sepanjang hari. Dalam proses fisiologi tanaman, cahaya matahari berperan sebagai sumber energy dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan pertumbuhan vegetative maupun generative tanaman, misalnya: pertumbuhan batang, cabang, dan daun: pembentukan bungan, buah, dan biji: serta pembentukan zat-zat gizi dalam buah dan bagian – bagian tanaman yang lain (Cahyono, 2003).
Tanaman akan hidup baik jika memperoleh sinar matahari. Akan tetapi banyaknya sinar matahari yang dibutuhkan setiap jenis tanaman berbeda. Umumnya, jenis tanaman yang menghasilkan bunga atau buah membutuhkan sinar matahari penuh atau dengan kata lain tidak boleh ternaungi, sedangkan tanaman yang hanya menghasilkan daun masih dapat tumbuh walaupun sinar matahari sedikit atau ternaugi (Sastradiharja,  2014).
            Cahaya/ sinar matahari adalah suatu variable lingkungan yang penting dalam kehidupan suatu tumbuhan. Dalam control fotoperiodik perbungaan dan banyak respons tumbuhan lain terhadap pencahayaan, fitokron berfungsi sebagai foroderekor yang memberitahukan tumbuhan apakah ada cahaya matahari atau tidak adanya cahaya matahari (Campbell, 2000).
            Warna naungan juga berdanpak pada tunaman yang dinaugi serperti tanaman tembakau besuki na-oogst. Warna putih pada naungan memberikan hasil pertumbuhan dan perkembangan tanaman tembakau besuki na-oogst lebih baik dibandingkan dengan warna naungan biru dan hitam, namun pada naungan warna biru menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tembakau besuki na-oogst lebih baik daripada naugan berwarna hitam pada peubahan yang diamati (Yulia, 2014).
            Pemberian naungan pada bagian stadia pertumbuahan ada berbagai macam varietas tanaman kedelai berpengaruh nyata terhadap jumlah bungan per tanaman, jumlah polong per tertanaman, jumlah polong yang berisi pertanamannya, berat 100 biji, dan produksi biji kering. Pemberian naungan 20% memberikan hasil yang lebih baik apabila diaplikasikan pada awal pengisian polong dibandingkan dengan awal tanam atau awal berbunga (Herawati, 1995).




BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Tempat dan Waktu
            Praktikum ini dilaksanakan dilahan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Jln. Karya Wisata Ujung, Kecamatan Namurambe, Kabupaten Deli Serdang. Ketinggian tempat  25 mdpl dengan tropografi datar. Penelitian ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 01 maret 2014 pukul 09.00 Wib sampai dengan selesai.
Bahan dan Alat
Bahan
            Bahan yang digunakan adalah : areal/lahan, bambu dan daun-daun dari tumbuhan lain
Alat
            Alat yang diguanakan adalah: cangkul, parang, meteran, tali plastik, dan alat tulis serta alat-alat lain yang mendukung praktikum ini.
Cara Kerja
1.      Sediakan alat dan bahan yang digunakan.
2.      Bersihkan dan ratakan areal yang ingin digunakan dengan menggunakan cangkul.
3.      Buatlah bambu yang panjangnya 1,50 mater, 1,0 mater, 3,0 mater, dan 2,0 maret yang masing-masing dua bambu dengan menggunakan parang dan materan.
4.      Ukur areal yang ingin dibuat naungan 3 mater x 2 maret ( panjang 3 mater dan lebar 2 meter).
5.      Setiap sudut areal diberdirikan bambu sebagai tanda.
6.      Bambu yang panjangnya 1,50 mater berada didapan (kearah matahari terbit) dan 1,0 mater dibelakang.
7.      Letakkan bambu yang panjangnya 3,0 mater didepan dan belakang sedangkan bambu yang panjangannya 2,0 mater berada disamping kiri dan kanan.
8.      Ikatlah masing-masing bambu dengan menggunakan tali plastik.
9.      Kemudian tutuplah bagian atas naungan dengan menggunakan daun-daun yang ada disekitarnya.
10.  Tuliskan hasil laporan dengan menggunakan alat tulis.


HASIL PRAKTIKUM 

ket  : Tiang depan  (a)                                     : 1,5 meter
Tiang belakang  (b)                               : 1 meter
Atap depan dan belakang  (c)               : 3 meter
Atap samping kiri dan kanan  (d)          :  2 meter
B                                                            :  Barat
U                                                            :  Utara
T                                                                        :  Timur
S                                                                        :  Selatan

PEMBAHASAN
Naungan yang dibuat di lahan percobaan dibuat untuk berfungsi sebagai alat untuk melindungi tanaman dari sinar matahari siang dan matahari sore. Tanaman yang masih baru diperbanyak sebaiknya dilindungi oleh naungan.
            Naungan biasanya di buat dengan cara seperti rumah kecil atau gubuk yang  kecil yang atapnya miring. Pada bagian depan naungan biasanya lebih tinggi dari pada belakangnya yang menghadap kematahari terbit, sehingga atapnya miring. Hal itu berfungsi supaya matahari pagi dapat masuk dan matahari siang dan matahari sore tidak ikut masuk/ mengenai tanaman yang dilindungi suhunya.
            Pada atas naungan biasanya diberikan dedaunan supaya lebih rindang hal itu sama saja seperti atap rumah biasa yang menutupi atasnya dari gangguan sinar matahari maupun air yang berlebihan masuk mengenai tanaman yang dinaungi. Dan pada bagian atas dedaunan tidaklah terlalu padat supaya cahaya matahari dapat masuk sedikit/ tidak semua sehingga sama saja dengan melindungi tanaman yang sedang dinaungi.
Fungsi naungan adalah untuk mendapatkan cahaya yang optimal untuk tanaman yang dinaungi sehingga tanaman tersebut tidak mengalami kematian akibat terlalu banyak mendapatkan cahaya yang berlebihan sehingga tanaman tersebut mengalami kematian akibat cahaya sianar matahari yang terlalu banyak diserap atau dikenakan ketanaman tersebut.



KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.      Naungan bertujuan untuk mendapatkan cahaya matahari pagi yang baik untuk tanaman.
2. Pembuatan naungan biasanya menghadap matahari terbit karena pada saat itulah tanaman mendapatkan cahaya yang baik.
3.      Tiang naungan yang berada didepan lebih tinggi dibandingakan yang berada dibelakang.
4.      Cahaya matahari yang paling baik adalah matahari pagi bukan matahari siang ataupun sore.
5.    Naungan salah satu cara untuk mendapatkan cahaya matahari yang optimal dan melindungi cahaya yang tidak baik untuk tanaman.
Saran
1.      Sebaiknya praktikan harus mengerjakan jurnal dengan baik, benar, dan kumpul tepat pada waktunya.
2.      Sebaiknya praktikan datang tepat pada waktunya sehingga praktikan mendapatkan bimbingan dari asisten praktikum terlebih dahulu.



DAFTAR PUSTAKA
Cahyono B., 2003. Cabai Rawit, Taknik Budi Daya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta. Hal: 20.
Campbell, 2000. Biology. Erlanga. Jakarta. Hal : 397.
Gardner FP, Pearce RB, and Mitchell RL. 1991. Physiology of Crop Plants. Diterjemahkan oleh H.Susilo. Jakarta. Universitas Indonesia Press., dalam Djukri, Sapta, B., 2003. Pengaruh Naungan Paranet Terhadap Sifat Toleransi Tanaman Talas.(Penelitian Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta).
Herawati, 1995. Cahaya/Intensitas cahaya. (Serial online)(repository .usu .ac.id). diakses pada tanggal 14 Maret 2014. Pukul 9.56 Wib.
Nugrojo, H., P., James, M., R., Gerhard, E.,S., M., Nugraha, E., Joel, M., T., Karam F.,  2006. Teknik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah. (Serial online)(www.worldagroforestry.org). diakses pada tanggal 14 Maret 2014. Pukul 10.06 Wib.
Sastradiharja S., 2014. Menanam Sayuran Secara Organik. Azka. Medan. Hal 30.
Setyamidjaja, D., 2006. Kelapa Sawit Teknik Budidaya Panen Pengolahan. Kanisus. Yogyakarata. Hal : 41.
Yulia N., 2014. Persentase Naungan dan Warna Naungan Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tembakau Besuki-Na oogst. (Serial online) (elibrary .ub.ac.id)  diakses pada tanggal 14 Maret 2014. Pukul 10.41 Wib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar